RESUME BUKU "Perencanaan Pembelajaran MI/SD"
RESUME BUKU
Judul :
Perencanaan Pembelajaran MI/ SD
Penulis : Ahmad Nursobah
Editor : Aflahah,
M.Pd
Desain Cover : Duta Creative
Tahun Terbit : 2019
Penerbit : Duta Media
Publlishing
Alamat Penerbit : Jl. Masjid Nurul Falah Lekoh
Barat Bangkes Kadur pamekasan
Jumlah Halaman :
172 halaman
BAB I KONSEP DASAR
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pendidikan
dapat dikatakan sebagai katalisator utama pengembangan sumber daya manusia.
Diperlukan upaya keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya
kecil yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan adalah dengan membuat
perencanaan pendidikan atau pembelajaran. Dengan adanya perencanaan yang
strategis akan dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan, dan
pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih baik dan efektif.
Perencanaan
pembelajaran adalah proses menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
terdiri atas kegiatan memilih dan menetapkan kompetensi inti (KI), memilih dan
menetapkan kompetensi dasar (KD), mengembangkan indikator, memilih dan
mengembangkan bahan ajar, memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran,
memilih dan mengembangkan media/sumber belajar, dan mengembangkan instrumen
penilaian.
Beberapa
permasalahan pokok yang harus diperhatikan dan dicarikan solusi pemecahannya,
seperti tujuan pengajaran yang tidak dipahami oleh siswa, evaluasi dilaksanakan
tidak adil dan memuaskan para siswa, kegagalan dalam menyampaikan uraian materi
pelajaran, metode yang monoton dan tidak sesuai dengan tujuan, strategi, model
serta pendekatan pengajaran yang digunakan, siswa kurang mampu mengikuti
pelajaran, guru kurang berminat mengajar, terbatasnya alat peraga, dan
lain-lain.
Langkah
yang harus dipersiapkan dalam menyusun perencanaan pembelajaran antara lain:
menetapkan Misi dan Tujuan; diagnosa Hambatan dan Peluang; menilai Kekuatan dan
Kelemahan; mengembangkan Tindakan Alternatif; mengembangkan Rencana Strategi;
dan mengembangkan Rencana Operasional
Perencanaan
pembelajaran dapat dibedakan menjadi: perencanaan jangka panjang (10-25 tahun);
jangka menengah (4-7 tahun); jangka pendek (1-3 tahun); perencanaan makro
(menyeluruh); perencanaan mikro (terbatas); perencanaan strategis; perencanaan
manajerial; dan perencanaan operasional.
Perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki banyak manfaat, salah
satunya sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan dan alat ukur
efektif tidaknya suatu pekerjaan. Perencanaan juga memiliki arti penting,
seperti dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan,
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan.
BAB
II DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK
Sebelum
melaksanakan proses pembelajaran di kelas, seorang guru harus terlebih dahulu
merancang dan menguasai desain pelaksanaan pembelajaran tematik untuk
memudahkan guru dalam menghubungkan berbagai macam mata pelajaran dalam
menunjang keefektifan proses pembelajaran, meningkatkan kemampuan dan motivasi
siswa dalam belajar. Desain pelaksanaan pembelajaran tematik adalah rancangan proses pelaksanaan pembelajaran
dengan melibatkan berbagai mata pelajaran dalam satu kerang bentuk untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan di dalam kelas.
Pembelajaran
tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan satu tema untuk dikaitkan
dengan beberapa mata pelajaran, contohnya tema air dapat ditinjau dari mata
pelajaran fisika, biologi, kimia, matematika, IPS, bahasa dan seni.
Pembelajaran tematik dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar, sehingga
siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Pembelajaran
tematik memiliki ciri khas, seperti pembelajaran yang berpusat pada anak,
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan serta minat anak, lebih
bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar bertahan lebih lama,
sesuai dengan permasalahan yang sering dialami siswa dalam llingkungannya, dan
mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pembelajaran
tematik bertujuan untuk memberikan pemahaman secara lebih bermakna,
mengembangan keterampilan, sikap positif dan keterampilan sosial, serta
meningkatkan semangat belajar. Adapun manfaat dari pembelajaran tematik adalah
membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat
dikembangkan melalui keterampilan situasi kehidupan nyata, daya ingat terhadap
materi dapat ditingkatkan, dan transfer pembelajaran lebih mudah bila situasi
pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.
Hal
pertama yang harus kita lakukan dalam mendesain pembelajaran terpadu / tematik
adalah memilih dan mengembangkan tema, dapat
bersumber dari minat anak, peristiwa-peristiwa khusus, kejadian yang tidak
terduga, guru, dan orang tua, serta misi lembaga. Langkah yang kedua ialah
penjabaran Tema ke dalam sub-sub tema dan konsep-konsep yang di dalamnya
terkandung istilah, fakta, dan prinsip, kemudian jabarkan ke dalam bidang –
bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang lebih operasional. Kemudian
membuat perencanaan tertulis yang memudahkan guru untuk mengetahui langkah apa
saja yang harus ditempuh. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang
telah disusun. Tahap terakhir yaitu penilaian yang dapat dilakuak pada
pelaksanaan dan akhir pembelajaran untuk mengamati proses dan kemajuan yang
dicapai anak.
BAB
III KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi
Inti (KI) adalah kualitas atau kemampuan yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan. Dirancang dalam empat kelompok yang salling terkait,
yaitu Kompetensi Inti 1 (spiritual), Kompetensi Inti 2 (sosial), Kompetensi
Inti 3 (pengetahuan), dan Kompetensi Inti 4 (keterampilan). KI 1 dan 2
diterapkan secara tidak langsung ketika siswa belajar tentang KI 3 dan KI 4.
Kompetensi
Dasar (KD) adalah kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan
yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik dan
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal
serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Indicator
merupakan tolak ukur ketercapaian suatu
KD ditandai dengan perubahan perilaku yang dapat diukur yang mancakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Rumusan indicator sekurang-kurangnya mencakup dua
aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran. Setiap KD dikembangkan
sekurang-kurangnya menjadi tiga indicator. Dan dapat dikembangkan menjadi
beberapa indicator penilaian yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.
BAB
IV PEMETAAN TEMA
Tema
menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lain. Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua kompetensi inti, kompetensi dasar dan indicator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam satu tema yang dipilih.
Yang
dapat dilakukan pertama kali saat pemetaan tema adalah penjabaran Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indicator, dimana
indicator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran serta dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat
diamati. Yang kedua adalah menentukan tema dengan mempelajari KI dan KD
masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai,
kemudian menetapkan tema-tema pengikat keterpaduan yang sesuai minat dan
kebutuhan siswa. Dan yang terakhir adalah identifikasi dan analisis apakah
semua KI, KD dan indicator terbagi habis.
BAB
V DESAIN PROGRAM TAHUNAN
Program
tahunan adalah rencana pembelajaran untuk setiap mata pelajaran selama satu
tahun yang merupakan uraian dari kurikulum. Program tahunan berisi alokasi
waktu yang tersedia untuk mencapai kompetensi dasar dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, yaitu dengan menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk
setiap sub tema dalam satu tema. Misalnya, satu tema terdiri dari 4 sub tema,
dan satu sub tema memiliki alokasi waktu 1 minggu. Jadi, untuk menyelesaikan 1
tema, seorang guru memiliki waktu selama 4 minggu. Disajikan dalam bentuk
tabel.
Dalam
menentukan alokasi waktu, perlu mengacu pada kalender pendidikan sehingga dapat
ditentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanaan pembelajaran.
Tandai hari-hari libur dan hitung jumlah minggu efektif setiap bulannya.
BAB
VI DESAIN PROGRAM SEMESTER
Program
semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Program semester berisikan
garis-garis besar mengenai hal-hal yang akan dilaksanakan dan dicapai dalam
semester tersebut. Pada umumnya, program semester memuat tujuan (KI/ KD), pokok
bahasan (materi yang akan dipelajari), jumlah jam efektif (alokasi waktu yang
telah dihitung berdasarkan kalender pendidikan).
Hal
pertama yang dilakukan dalam membuat prosem adalah mencantumkan judul materi/
pokok bahasan dan menentukan KI/ KD-nya, kemudian menentukan alokasi waktu
setiap KI dan KD (lihat prota), lalu tentukan pada bulan dan minggu keberapa
proses pembelajaran KD itu akan dilaksanakan. Dengan adanyanya prosem, guru
memiliki petunjuk arah, pedoman, alat ukur, dan petunjuk arah untuk menuntaskan
pemberian materi dengan efektif dan efisien.
BAB
VII DESAIN MATERI PEMBELAJARAN
Materi
yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar, serta
tercapainya indikator. Masalah yang berkenaan dengan materi pembelajaran adalah
memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Materi pelajaran dapat
dibedakan menjadi pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Hal
penting yang dapat dilakukan guru dalam mendesain materi pembelajaran, adalah
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran dan membuat peta konsep
(gambar konsep-konsep yang saling berhubungan mengenai suatu materi pelajaran).
Berbagai langkah yang harus dilakukan dalam
mengembangkan materi pembelajaran yaitu: Identifikasi standar kompetensi dan
kompetensi dasar; Identifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran.
BAB
VIII DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN
Masalah
yang sering dihadapi pendidik berkenaan dengan proses pembelajaran adalah
bagaimana menyampaikan pesan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan rencana, aturan-aturan, langkah-langkah serta
sarana yang prakteknya akan diperankan dan akan dilalui dari pembukaan sampai
penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna merealisasikan tujuan.
Dalam
menentukan strategi pembelajaran perlu memperhatikan jenis kompetensi, jenis
materi yang diajarkan, karakteristik peserta didik, dan situasi dimana proses
pembelajaran akan berlangsung. Strategi pembelajaran pada dasarnya digunakan
untuk mencapai kompetensi siswa secara tepat dalam waktu dan biaya yang
seefisien mungkin. Klasifikasi Jenis Strategi Pembelajaran: Strategi pembelajaran
langsung, Strategi pembelajaran tak langsung, Strategi pembelajaran interaktif,
Strategi pembelajaran empiric (experiential), Strategi pembelajaran mandiri.
BAB IX
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi
yang tepat, dapat menentukan efektivitas program dan keberhasilan siswa
melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga seorang guru dapat mengambil
keputusan apakah program pembelajaran yang dirancangnya perlu diperbaiki atau
tidak, bagian-bagian yang mana yang dianggap memiliki kelemahan sehingga perlu
perbaikan. Evaluasi pembelajaran berfungsi sebagai alat yang penting untuk mengetahui
bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
Langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi adalah membuat perencanaan evaluasi
dengan menyusun kisi-kisi dan uji coba, pelaksanaan evaluasi, pengolahan data,
penafsiran hasil evaluasi dan laporan yang harus disampaikan kepada peserta
didik maupun kepala sekolah.
BAB X
DESAIN SILABUS PEMBELAJARAN
Silabus
adalah seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok
pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaraan, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus bermanfaat sebagai pedoman
dalam pengembangan pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
BAB
XI DESAIN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Pembuatan RPP
bertujuan mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar
mengajar, serta memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran
sesuai denga kebutuhan peserta didik, kemampuan pendidik dan fasilitas yang
dimiliki sekolah.
Dengan
membuat RPP, Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas sehingga
memungkinkan target pencapaian materi yang berdasarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar, guru juga akan menguasai materi, mempunyai metode, memilih
metode yang tepat dan memiliki standar yang jelas dalam melaksanakan evaluasi.
Setiap
guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta
didik.
Komponen-komponen yang menyusun sebuah RPP di antaranya sebagai berikut: Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran (pendahuluan, inti dan penutup), Penilaian Hasil Belajar, Sumber Belajar.
BAB XII DESAIN PROGRAM REMEDIAL
Remedial
merupakan program pengajaran perbaikan yang khusus diberikan guru kepada siswa
(individu/kelompok) karena siswa tersebut memiliki masalah dalam belajar
(kurang/tidak menguasai materi belajar). Penting bagi guru untuk mengetahui dan
memahami tentang suatu cara untuk mendesain program perbaikan pengajaran maupun
pembelajaran (remedial teaching) secara sistematis dan tepat guna meningkatkan
prestasi siswa.
Remedial
bertujuan untuk menjadikan siswa memahami kelebihan dan kelemahannya, jenis dan
sifat kesulitan yang dihadapi, mengubah atau memperbaiki cara belajar,
mengatasi hambatan belajar, memilih materi dan fasilitas belajar, mengembangkan
sifat dan kebiasaan baru, serta mengerjakan tugasnya lebih baik lagi.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membuat program remedial, yang pertama adalah menentukan siswa mana saja yang mengalami kesulitan belajar, kemudian menentukan gejala kesulitan belajar, menganalisis berbagai faktor yang berkaitan dengan timbulnya kesulitan belajar, mengetahui mengapa kelemahan itu dapat terjadi, menyusun rekomendasi yang akan digunakan dalam pembelajaran remedial, dan yang terakhir adalah menentukan bagaimana upaya pencegahan terhadap kesulitan dalam belajar tersebut.
BAB XIII DESAIN PROGRAM PENGAYAAN
Pengayaan
adalah kegiatan tambahan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai
ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas
pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya.
Program
pengayaan diberikan bagi siswa yang taraf penguasaannya lebih dari 75%. Untuk
menentukan siswa yang akan mendapat program pengayaan, dapat terlebih dahulu
diidentifikasi kelebihan kemampuan belajar, dengan memperhatikan kecepatannya
belajar, penyimpanan informasi yang mudah, keingintahuan yang tinggi, dapat
berpikir mandiri, superior dalam berpikir abstrak, memiliki banyak minat, serta
dapat juga diidentifikasi dengan tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan,
dan lain-lain.
Pelaksanaan
pembelajaran pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk belajar kelompok, belajar
mandiri, pembelajaran berbasis tema, maupun pemadatan kurikulum. Sekolah dapat
juga memfasilitasi peserta didik yang memiliki kecerdasan dalam bentuk kegiatan
pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, seperti
olimpiade.
Komentar
Posting Komentar